Gagal Juara, Pelatih dan Pemain PBFC II Minta Maaf
13/03/2017 03:14 WITA
13/03/2017 03:14 WITA
Photo: Fauzan Ahmad
Photo: Fauzan Ahmad |
Pusamania Borneo FC (PBFC) II harus puas menjadi runner up Piala Presiden 2017. PBFC dikalahkan Arema dengan skor cukup telak 5-1 pada Minggu 12 Maret.
Pelatih PBFC II, Ricky Nelson meminta maaf kepada suporter tim berjuluk Pesut Etam. "Saya minta maaf kepada seluruh suporter Pusamania masyarakat Kaltim dan Samarinda. kami belum bisa memberikan gelar juara," ujar Ricky di ruang konferensi pers di Stadion Pakansari, Minggu (12/3).
Ya, hasil kalah dengan skor telak di laga puncak memang diluar dugaan. Tampil superior dengan pertahanan kokoh sedari fase penyisihan, PBFC II justru terkapar di final. Suporter Pusamania yang rela datang melintasi pulau demi mengawal sang kebanggaan di Stadion Pakansari di Bogor pun harus menuai kenyataan pahit.
Selain Ricky, permohonan senada juga disampaikan pemain muda PBFC II, Abdul Aziz. Menurutnya, para penggawa Pesut Etam sudah berusaha maksimal. "Ini yang terbaik. Apalagi sejak kompetisi dimulai, tim kami diragukan dan tidak diperhitungkan. Alhamdulillah masih bisa menjadi runner up," papar Aziz.
Wawan Hendrawan, penjaga gawang PBFC II juga tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Dia bahkan mengaku malu atas hasil ini dan sangat terpukul. "Saya tidak bisa bicara apa-apa, saya malu dengan hasil ini, untuk buka social media saja saya takut," terang pemilik nomor punggung 59 itu.
Kesedihan pun bahkan sangat dirasakan Fandi Ahmad pada laga ini. Pemain asal Bontang itu menangis seusai laga final. "Tiga tahun terakhir saya selalu merasakan kebahagiaan di laga final, dua kali kami masuk final, dua kali juga kami juara, dan sekarang saya merasakan kepedihan yang sangat terasa karena harus gagal di final ketiga dan laga terakhir saya bersama PBFC," ucap Fandi yang musim depan berlaga di Liga 2 memperkuat tim asal Batam, 757 Kepri Jaya FC. (AHS/*)
Pelatih PBFC II, Ricky Nelson meminta maaf kepada suporter tim berjuluk Pesut Etam. "Saya minta maaf kepada seluruh suporter Pusamania masyarakat Kaltim dan Samarinda. kami belum bisa memberikan gelar juara," ujar Ricky di ruang konferensi pers di Stadion Pakansari, Minggu (12/3).
Ya, hasil kalah dengan skor telak di laga puncak memang diluar dugaan. Tampil superior dengan pertahanan kokoh sedari fase penyisihan, PBFC II justru terkapar di final. Suporter Pusamania yang rela datang melintasi pulau demi mengawal sang kebanggaan di Stadion Pakansari di Bogor pun harus menuai kenyataan pahit.
Selain Ricky, permohonan senada juga disampaikan pemain muda PBFC II, Abdul Aziz. Menurutnya, para penggawa Pesut Etam sudah berusaha maksimal. "Ini yang terbaik. Apalagi sejak kompetisi dimulai, tim kami diragukan dan tidak diperhitungkan. Alhamdulillah masih bisa menjadi runner up," papar Aziz.
Wawan Hendrawan, penjaga gawang PBFC II juga tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Dia bahkan mengaku malu atas hasil ini dan sangat terpukul. "Saya tidak bisa bicara apa-apa, saya malu dengan hasil ini, untuk buka social media saja saya takut," terang pemilik nomor punggung 59 itu.
Kesedihan pun bahkan sangat dirasakan Fandi Ahmad pada laga ini. Pemain asal Bontang itu menangis seusai laga final. "Tiga tahun terakhir saya selalu merasakan kebahagiaan di laga final, dua kali kami masuk final, dua kali juga kami juara, dan sekarang saya merasakan kepedihan yang sangat terasa karena harus gagal di final ketiga dan laga terakhir saya bersama PBFC," ucap Fandi yang musim depan berlaga di Liga 2 memperkuat tim asal Batam, 757 Kepri Jaya FC. (AHS/*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar