Atep dan kawan-kawan memutuskan tak masuk ruang ganti pemain dengan langsung menaiki mobil barracuda yang disediakan kepolisian.
Keputusan tak mengikuti jumpa pers seusai pertandingan itu sudah mendapatkan persetujuan operator ISC 2016, PT Gelora Trisula Semesta yang juga menyaksikan laga tersebut. Menurut Djadjang, kondisi kacau sudah terlihat saat akan memasuki menit-menit pertandingan ketika flare, smoke bomb, dan kembang api berada di tribun penonton.
"Orang-orang GTS tahu akan berbahaya bagi kami jika bertahan di stadion lebih lama. Kami lalu putuskan seusai pertandingan langsung tinggalkan stadion," ujarnya.***
#Pikiran rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar