Menjenguk Teman
Pada suatu hari, adzan subuh telah berkumandang. Usman sudah rapi dan siap-siap untuk berangkat ke masjid bersama ayahnya. Masjidnya cukup dekat dari rumah Usman, jadi Usman dan ayahnya cukup berjalan kaki saja untuk sampai disana. Setelah sholat subuh Ibu sudah menyiapkan sarapan untuk Usman dan ayah. Seperti biasa, ayah akan mengantarkan Usman ke sekolahnya.
Usman berpamitan kepada ibunya. “Ibu, Usman berangkat sekolah dulu ya. Assalamu’alaykum.” Kata Usman. “Iya Usman, Usman belajar yang benar ya di sekolah. Wa’alaykumsalam.” Jawab ibu Usman. Ayah mengantar Usman ke sekolah menggunakan sepeda motornya. Usman tidak pernah terlambat datang ke sekolah karena bangun selalu tepat waktu.
Sesampainya di sekolah, Usman berpamitan dengan ayah sambil mencium tangannya. Tidak lupa ayah memberikan nasehat kepada Usman agar belajar yang benar. Usman berjalan menuju kelasnya, dan menunggu bel masuk berbunyi. Usman duduk di kursi barisan paling depan. Biasanya Usman duduk bersama Umar, tetapi hari ini Umar tidak masuk sekolah. Sewaktu jam istirahat, Usman bertanya kepada Ali, “Hari ini Umar kemana ya? Kok dia tidak masuk sekolah?” Tanya Usman. “Umar sedang sakit demam berdarah Man. Aku kemarin mengantarnya bersama keluarganya ke rumah sakit.” Jawab Ali. “Innalillahi, aku baru tahu. In Syaa Allah nanti aku akan menjenguknya.”
Bel pulang sekolah telah berbunyi, ayah sudah menunggu Usman. Kemudian di perjalanan usman menceritakan bahwa Umar sedang sakit. “Ayah, teman sebangku Usman, si Umar sedang sakit yah. Nanti rencana Usman ingin menjenguknya. Bolehkan yah?” Kata Usman sambil bertanya kepada ayahnya. “Usman, tentu saja boleh. Nanti akan ayah antar Usman ke rumah sakit.” Jawab aayah usman
Usman berpamitan kepada ibunya. “Ibu, Usman berangkat sekolah dulu ya. Assalamu’alaykum.” Kata Usman. “Iya Usman, Usman belajar yang benar ya di sekolah. Wa’alaykumsalam.” Jawab ibu Usman. Ayah mengantar Usman ke sekolah menggunakan sepeda motornya. Usman tidak pernah terlambat datang ke sekolah karena bangun selalu tepat waktu.
Sesampainya di sekolah, Usman berpamitan dengan ayah sambil mencium tangannya. Tidak lupa ayah memberikan nasehat kepada Usman agar belajar yang benar. Usman berjalan menuju kelasnya, dan menunggu bel masuk berbunyi. Usman duduk di kursi barisan paling depan. Biasanya Usman duduk bersama Umar, tetapi hari ini Umar tidak masuk sekolah. Sewaktu jam istirahat, Usman bertanya kepada Ali, “Hari ini Umar kemana ya? Kok dia tidak masuk sekolah?” Tanya Usman. “Umar sedang sakit demam berdarah Man. Aku kemarin mengantarnya bersama keluarganya ke rumah sakit.” Jawab Ali. “Innalillahi, aku baru tahu. In Syaa Allah nanti aku akan menjenguknya.”
Bel pulang sekolah telah berbunyi, ayah sudah menunggu Usman. Kemudian di perjalanan usman menceritakan bahwa Umar sedang sakit. “Ayah, teman sebangku Usman, si Umar sedang sakit yah. Nanti rencana Usman ingin menjenguknya. Bolehkan yah?” Kata Usman sambil bertanya kepada ayahnya. “Usman, tentu saja boleh. Nanti akan ayah antar Usman ke rumah sakit.” Jawab aayah usman
Sesampainya di rumah, Usman langsung berganti pakaian dan siap-siap berngkat ke rumah sakit bersama ayah untuk menjenguk Umar. Ketika sampai di rumah sakit tepat saat adzan ashar berkumandang. Ayah dan Usman segera bergegas ke masjid yang ada di rumah sakit tersebut. “Nah, Usman doakan Umar ya sehabis sholat nanti.” Kata ayah sambil tersenyum. “Tentu ayah. Usman pasti akan mendoakan Umar.” Jawab Usman.
Setelah selesai sholat, Usman dan ayah segera menuju ruangan dimana tempat Umar di rawat. Ayah dan Usman mengetuk pintu dan mengucap salam, kemudian pintu kamar di bukakan oleh ayah Umar. “Assalamu’alaykum.” Ayah Usman memberi salam. “Wa’alaykumsalam. Mari Pak dan Dik Usman silahkan masuk.” Ayah Umar menjawab salam sembari mempersilahkan masuk.
Di dalam kamar tempat Umar di rawat, ada ibunya Umar dan ayahnya dan juga Usman dan ayahnya. Tidak lupa Usman membawa buah-buahan yang di perlukan oleh orang yang terkena demam berdarah. Setelah di rasa cukup menjenguk Umar, akhirnya Usman dan ayahnya pamit. “Umar, cepat sembuh ya. Supaya kita bisa belajar sama-sama lagi.” Kata Usman menyemangati. “Iya Usman, aku juga akan semangat terus supaya cepat sembuh dan kita bisa belajar dan main bersama-sama lagi.” Jawab Umar dengan semangat. Akhirnya Usman dan ayahnya pamit untuk pulang.
Di rumah ayah memberikan penjelasan mengenai keutamaan menjenguk orang yang sedang sakit. “Apakah Usman tahu bahwa memnjenguk orang sakit mempunyai keutamaan loh.” Kata ayah. “Keutamaannya apa ayah? Aku ingin tahu.” Usman menjawab dengan penuh semangat. “Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassalam bersabda, Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba. Hadits ini di riwayatkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad. Nah keutamaannya sangat banyak kan, Usman?” Ayah memberi penjelasan. “Iya ayah, banyak sekali keutamaan dari menjenguk orang sakit. Tetapi aku akan mendoakan semua orang yang aku sayang agar sehat selalu.” Kata Usman sambil tersenyum.
Cerita Anak Islami Orisinil karya Muhammad Bambang Abimanyu <bambangkeren50 @gmail .com> dipublish di situs ceritaanak.org 21/09/2016.
Setelah selesai sholat, Usman dan ayah segera menuju ruangan dimana tempat Umar di rawat. Ayah dan Usman mengetuk pintu dan mengucap salam, kemudian pintu kamar di bukakan oleh ayah Umar. “Assalamu’alaykum.” Ayah Usman memberi salam. “Wa’alaykumsalam. Mari Pak dan Dik Usman silahkan masuk.” Ayah Umar menjawab salam sembari mempersilahkan masuk.
Di dalam kamar tempat Umar di rawat, ada ibunya Umar dan ayahnya dan juga Usman dan ayahnya. Tidak lupa Usman membawa buah-buahan yang di perlukan oleh orang yang terkena demam berdarah. Setelah di rasa cukup menjenguk Umar, akhirnya Usman dan ayahnya pamit. “Umar, cepat sembuh ya. Supaya kita bisa belajar sama-sama lagi.” Kata Usman menyemangati. “Iya Usman, aku juga akan semangat terus supaya cepat sembuh dan kita bisa belajar dan main bersama-sama lagi.” Jawab Umar dengan semangat. Akhirnya Usman dan ayahnya pamit untuk pulang.
Di rumah ayah memberikan penjelasan mengenai keutamaan menjenguk orang yang sedang sakit. “Apakah Usman tahu bahwa memnjenguk orang sakit mempunyai keutamaan loh.” Kata ayah. “Keutamaannya apa ayah? Aku ingin tahu.” Usman menjawab dengan penuh semangat. “Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassalam bersabda, Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba. Hadits ini di riwayatkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad. Nah keutamaannya sangat banyak kan, Usman?” Ayah memberi penjelasan. “Iya ayah, banyak sekali keutamaan dari menjenguk orang sakit. Tetapi aku akan mendoakan semua orang yang aku sayang agar sehat selalu.” Kata Usman sambil tersenyum.
Cerita Anak Islami Orisinil karya Muhammad Bambang Abimanyu <bambangkeren50 @gmail .com> dipublish di situs ceritaanak.org 21/09/2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar